Tweet |
Keberhasilan Real Madrid meraih gelar juara Liga Spanyol pertama dalam empat tahun terakhir, bukan hanya karena seorang Cristiano Ronaldo.
Bukan hanya pula karena ramuan ampuh Jose Mourinho. Tetapi juga, daya
juang tak kenal lelah Los Merengues. Sepanjang musim tercatat 9 kali mereka bangkit dari tertinggal 0-1.
Jika Anda pendukung Real Madrid,
tak perlu khawatir ketika lawan mampu menyarangkan gol cepat. Los
Blancos senantiasa menemukan obat penawar ketika terjepit. Tertinggal
0-1 bukan berarti kematian, malah menunjukkan tiga angka siap berada
dalam genggaman tangan.
25 September 2011. Derby Madrid dengan Rayo Vallecano di Santiago Bernabeu. Michu, gelandang Rayo, memberi terapi kejut pada Cristiano Ronaldo
dkk ketika mengoyak gawang Real Madrid di menit pertama. Start buruk
yang semestinya mengaramkan mereka, diubah Los Merengues dengan mencetak
6 gol balasan untuk kemenangan 6-2.
Bukan sekali itu saja mental juara berbicara. Dalam Derby Madrid
lain melawan Atletico, kasus serupa terulang. Adrian membobol gawang
Iker Casillas di menit 15. Diwarnai dua kartu merah untuk punggawa
Rojiblancos dan dua penalti, Santiago Bernabeu yang menangis berubah
tertawa lantang untuk kemenangan 4-1 Los Blancos.
Awal Januari 2012, ketakutan kembali menyergap. Melawat ke Iberostar Estadio,
hingga 18 menit terakhir pasukan Jose Mourinho seperti kehabisan akal
untuk mengejar ketertinggalan 1-0 dari tuan rumah. Namun, Karim Benzema
dan Jose Callejon muncul sebagai pahlawan dalam rentang waktu 12 menit.
Kalimat suci Jose Mourinho saat istirahat mampu menelurkan tiga angka.
Athletic Bilbaoyang
unggul 0-1, dilibas 4-1 pada jornada 19. Real Zaragoza yang berniat
membalas dendam dibantai 0-5 di Romareda, memang bisa membobol gawang
Iker Casillas terlebih dahulu, sepekan kemudian. Namun, Kaka, Cristiano
Ronaldo, dan Mesut Ozil mengajari pasukan Aragon cara menggenggam
kemenangan.
Levante datang ke Bernabeu di pekan 24 untuk mencetak gol di menit 5. Diwarnai penalti dan kartu merah untuk pasukan Kelelawar, Real Madridkembali menunjukkan nafsu meraup 3 angka. 4 gol lahir untuk kemenangan 4-2.
11 Maret 2012. Melawat ke Benito Villamarin, Real Madrid tertinggal 1-0 di menit 10. Tapi mereka bisa meraih kemenangan kapan pun diinginkan. Betis ditekuk dengan skor tipis 2-3.
Pasukan Jose Mourinho sering
kesulitan menghadapi klub gurem. Hal itu terjadi di pekan ke-33 saat
menjamu Sporting Gijon. Penalti Miguel de Las Cuevas membawa Sporting
melayang tinggi. Tapi 3 gol balasan bersarang untuk kemenangan tuan
rumah 3-1.
Yang paling menegangkan tentu pertandingan terakhir melawan Granada. Los Blancos
harus menggerutu di depan publik Los Carmenes sebelum Cristiano Ronaldo
menyarangkan gol penalti di menit 81. Pada ujung laga, blunder David
Cortes memastikan comeback kesembilan Real Madrid dari ketertinggalan
0-1.
Jika dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, belum ada klub yang menyamai level Real Madrid musim ini. Los Blancos musim 96-97 pernah mencatatkan delapan comeback. Sementara, Real Madrid 09-10 membukukan tujuh comeback. Barcelona, sang pesaing, pernah mengukir enam kebangkitan dari skor 0-1 yaitu pada musim 1929-1930 dan 08-09. (GR)
0 komentar:
Posting Komentar